PEMKAB BELU-USAID FINALISASI ROADMAP PENANGANAN STUNTING DAN AKI-AKB

ATAMBUA – Pemerintah Kabupaten Belu bersama Momentum United States Agency for International Development (USAID) melounching Akhir Penyusunan Dokumen Roadmap dan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk percepatan penurunan stunting, eliminasi Angka Kematian Ibu (AKI) dan eliminasi Angka Kematian Bayi (AKB) di Aula Susteran SSpS Atambua, Rabu (01/02/2023).

Pemkab Belu memetakan jalan penanganan stunting dan kasus kematian ibu dan bayi di daerah ini agar pencapaian target lebih terukur. Dokument RAD dan Roadmap AKI-AKB untuk percepatan stunting Kabupaten Belu ditandatangani oleh Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM kemudian diserahkan kepada Ketua Pokja AKI – AKB Stunting Kabupaten Belu, Rine B. Baria, ST.

Bupati Belu mengatakan, masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan permasalahan serius di Provinsi NTT.

“Ini menjadi target indikator makro pembangunan, bersama dengan penurunan stunting yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Perubahan Provinsi NTT tahun 2018-2023,” sebutnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Angka Kematian Ibu pada tahun 2022 sebanyak 6 kasus kematian Ibu, 26 Kasus kematian neonatal dan presentase stunting pada tahun 2022 tercatat 13,7 persen.

“Pemerintah Kabupaten Belu telah menetapkan pencapaian target indikator AKI-AKB dan Stunting dalam RPJMD yaitu sebesar 14 persen dan angka kematian ibu dan bayi mencapai target 0 (nol),” kata Bupati Belu.

Oleh karena itu, melalui Tim Teknis Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting, Angka Kematian Ibu dan Bayi yang bekerja sama dengan mitra pemerintah (USAID–MOMENTUM) menyusun Pedoman Rencana Aksi Daerah (RAD) dan Roadmap untuk percepatan penurunan AKI-AKB dan stunting pada tahun 2021-2023.

“Angka Kematian ibu dan bayi bukan hanya merupakan indikator kesehatan ibu dan anak, namun juga dapat mengambarkan tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan berbagai program yang dilaksanakan pemerintah untuk menurunkan kematian ibu dan bayi,” terang Bupati.

Lanjutnya, Supervisi Fasilitatif (SUFAS) telah dilaksanakan pada 4 Puskesmas. Intervensi Momentum pada hari ini, akan dilakukan desiminasi hasil dan kemudian diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang terukur, serta diikuti dengan komitmen tindak lanjut atas rekomendasi yang dihasilkan.

“Saya mengajak kita semua agar bisa berpartisipas aktif sesuai dengan tugas dan fungsi kita masing-masing dalam upaya penurunan kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Belu, demi mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif,” imbuh Bupati Belu.

Koordinator Momentum Kabupaten Belu, Ika Hanning mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Belu yang terpilih sebagai kabupaten ketiga yang telah melaksanakan Finalisasi Dokumen RAD dan Rodmap AKI-AKB Stunting Tingkat Daerah.

“Dokumen RAD dan Roadmap Ini berproses sejak bulan Februari Tahun 2022, dokument ini disusun oleh Tim 10 dan sudah melewati 4 Tahap dalam Finalisasi Dokumen,” katanya.

Dokumen tersebut diharapkan mampu dijadikan sebagai pedoman bagi instansi dan lembaga mitra.

“Serta seluruh unsur terkait yang melakukan upaya intervensi penurunan AKI-AKB Stunting dalam Proses Perencanaan, Penganggaran ataupun pelaksanaan dilapangan,” jelas Ika Haning. (prokopimbelu)

Scroll to Top